Minggu, 06 Desember 2015

HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN





A.Pengertian Pendidikan


                Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” yang akar katanya “pais” yang berarti anak dan “again” yang artinya bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa inggris pendidikan diterjemahkan menjadi “Education”. Education berasal dari bahasa Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.

 Definisi pendidikan menurut para ahli

a.        Langeveld

seorang ahli pendidikan bangsa Belanda yang pendidikannya berorientasi ke Eropa dan lebih menekankan kepada teori-teori (ilmu).  Menurut ahli ini pendidikan adalah : “bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

b.        John Dewey
seorang ahli filsafat pendidikan Amerika pragmatisme dan dinamis, pendidikan (education) diartikan sebagai “Proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia”.

c.         Driyarkara
definisi yang dikemukakan adalah Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan “tri tunggal” ayah, ibu dan anak di mana terjadi pemanusiaan anak dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusia sendiri sebagai purnawan.

d.        Ki Hajar Dewantara,
sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak dasar yang kuat pendidikan Nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup , kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.

e.         Garis-Garis Besar Haluan Negara
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dengan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah.
                                                                                       
f.         Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional (UUSPN) no 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan negara.

g.     Dictionary Of  Education
Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikapdan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana ia hidup,proses sosial orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol ( kususnyayang datang dari sekolah ) sehingga dia dapat memperolehatau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum (Dikjen Dikti,1983/1984:19)
.
h.     Raka Joni
                    1.      Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara  
                             kedaulatan  subjek didik dengan kewibawaan pendidikan.
                     2.     Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang mengalami
                             perubahan yang semakin pesat.
                     3.      Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
                     4.      Pendidikan berlangsung seumur hidup.
                     5.      Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
                              pembentukan manusia seutuhnya.



       B. Ilmu Pendidikan

       adalah dua kata yang dipadukan, yakni Ilmu dan Pendidikan yang masing-masing memiliki arti dan makna tersendiri. Ilmu pendidikan adalah ilmu yg mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik.


C. PERANAN DAN KEDUDUKAN ILMU PENDIDIKAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

1.                    PERANAN ILMU PENDIDIKAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
a.Pendidikan untuk mencapai manusia yang ideal
b.pendidikan untuk pengembangan dimensi kemanusiaan
2.                KEDUDUKAN ILMU PENDIDIKAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN.
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain dalam penyelenggaraan pendidikan yang membahas masalah yamg berhubungan dengan pendidikan yang dapat :
a.meningkatkan pengetahuan,kesadaran dan toleransi
b.meningkatkan question skils dan kemampuan menganalisakan sesuatu


Grafik Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola


A. Bentuk Umum dan Sifat Parabola

Kurva fungsi kuadrat
y = f( x ) = ax2 + bx + c, a tidak sama dengan nol ( 0 ) berbentuk parabola.

Jika nilai a > 0 maka parabola terbuka ke atas dan mempunyai nilai ekstrem minimum

Jika nilai a < 0 maka parabola terbuka ke bawah dan mempunyai nilai ekstrem maksimum
Koordinat titik puncak / titik ekstrem / titik stationer / titik balik parabola adalah
( Xp , Yp ) dengan :
  Xp = absis ( x ) titik puncak = sumbu simetri = absis ( x ) saat mencapai nilai maksimum/minimum
Yp = ordinat ( y ) titik puncak = nilai ekstrem/nilai stationer/nilai maksimum/nilai minimum


B. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat / Parabola

Langkah-langkah dalam membuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola ( y  = ax2 + bx + c ) :

1. menentukan titik potong grafik dengan sumbu x → y = 0
          

kemudian difaktorkan sehingga diperoleh akar-akarnya yaitu x1 dan x2 . jika kesusahan dalam memfaktorkan coba di cek dulu nilai D nya.

jika D < 0 maka fungsi tersebut memang tidak mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat sehingga sketsa grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x

jika
D > 0 maka fungsi tersebut mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat namun kita kesulitan dalam menentukannya... bisa jadi karena angkanya yang susah difaktorkan atau faktornya dalam bentuk desimal. Akar-akarnya dapat kita cari dengan rumus abc :

setelah kita mendapatkan nilai x1 dan x2 maka titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu x :
( x1 , 0 ) dan ( x2 , 0 ) 

2. menentukan titik potong grafik dengan sumbu y → x = 0karena x = 0 maka
y = c dan titik potong dengan sumbu y = ( 0 , c )

3. menentukan sumbu simetri ( xp ) dan titik ekstrem ( yp )
dari penentuan sumbu simetri ( xp ) dan nilai eksterm   ( yp ) diperoleh titik puncak grafik fungsi kuadrat/parabola : ( Xp , Yp )


Posisi grafik fungsi kuadrat/parabola terhadap sumbu x
mengulang pembahasan mengenai titik potong sumbu x → y = 0 ada 3 kemungkinan :

D > 0 grafik fungsi kuadrat memotong sumbu x di dua titik
D = 0 grafik fungsi kuadrat menyinggung sumbu x di satu titik
D < 0 grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x

dengan menggabungkan dengan nilai a nya dapat dibuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola :

C. Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola

1. Diketahui tiga titik sembarang
Rumus : y =  ax2 + bx + c 

nilai a, b dan c ditentukan dengan eliminasi.

2. Parabola memotong sumbu x di dua titik ( x1 , 0 )dan ( x2 , 0 )
dan melalui satu titik sembarang.
 Rumus : y = a ( x - x1 ).( x - x2 )
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

3. Parabola menyinggung sumbu x di satu titik ( x1 , 0 ) dan melalui satu titik sembarang.
Rumus : y = a ( x - x1 )2
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

4. Parabola melalui titik puncak ( xp , yp ) dan melalui satu titik sembarang.
Rumus : y = a ( x - xp )2 + yp
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

D. Hubungan Kurva Persamaan Kuadrat / Parabola dan Persamaan Garis Lurus
 
Ciri dan sifat grafik fungsi kuadrat

 Fungsi Kuadrat adalah : suatu fungsi yang mempunyai variabel dengan pangkat tertinggi 2. Fungsi kuadrat memiliki bentuk umum y=f(x)= ax2+bx+c dan a0, a, b, c R dan x merupakan variabel bebas.

Ciri grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola :
·         Kurva mulus
·         Memiliki sumbu simetri
·         Memiliki titik balik, yaitu titik balik maksimum dan minimum

Sifat grafik fungsi kuadrat:
·         Bila a>0, grafik fungsi kuadrat (parabola) menghadap ke atas (memiliki titik balik minimum)
·         Bila a<0, grafik fungsi kuadrat (parabola) menghadap ke bawah, (memiliki titik balik maksimum)
·         Semakin besar nilai a (dengan tidak memperhatikan tanda positif atau negatif), semakin kurus bentuk dari fungsi kuadrat, sebaliknya semakin kecil nilai a, makin gemuk bentuk fungsi kuadrat.
·         Nilai maksimum dan minimum (titik balik)

Deskriminan:
·         Koordinat titik puncak (titik balik )
·         Titik simetris
·         Titik potong parabola dengan rumus y diperoleh jika x=0

Beberapa hal yang perlu diingat pada grafik fungsi y = ax2 +bx +c a, b, c R, a0:
·         Titik stasioner
·         Definit Positif atau Negatif
Jika D<0 dan a > 0,
y selalu positif untuk setiap x (definit positif)
a < 0
y selalu negatif untuk setiap x (definit negatif)

contoh:
ax2+bx+c = 0
1. Jika ax2+bx+c dapat difaktorkan nyatakan
ax2+bx+c = (x-x1) (x-x2) dengan x1 dan x2 adalah akar persamaan kuadrat itu.
2. Jika ax2+bx+c tidak dapat difaktorkan, gunakan metode melengkapkan kuadrat atau rumus kuadrat
Deskriminan persamaan kuadrat tersebut dapat memberikan keterangan tentang titik potong. Titik potong dengan grafik x
b2 -4ac > 0, dua titik potong berlainan
b2 – 4ac = 0, grafik menyinggung sumbu x
b2 – 4ac <0, tidak ada titik potong
Kedudukan parabola terhadap sumbu x
a > 0, D > 0 a > 0, D = 0 a > 0, D <0
a < 0, D > 0 a < 0, D = 0 a < 0, D <0


Menentukan persamaan kurva dari sebuah persamaan kuadrat dengan ciri-ciri tertentu:
1. Diketahui titik balik kurva

Persamaan kurva dari sebuah persamaan kuadrat yang memiliki titik balik (xe, ye) adalah
y= a (x1-xe)2 +ye
Contoh :
misalkan akan ditentukan persamaan parabola jika grafiknya mempunyai koordinat titik balik (1,4) dan melalui titik (0,3)
Diketahui :
xe= 1 x = 0
ye= 4 y= 3
Ditanya : persamaan parabola?
Jawab :
y = a (x1-xe)2 +ye
y = a (x1-1)2 +4
3= a (0-1)2 +4
(1,4)
3 = a (-1)2 +4
(0,3)
-x2+2x-3
3= a+4
3-4 = -a
-1= a
Jadi, persamaan parabolanya adalah
y = a (x-xe)2 +ye
y = -1 (x-1)2 +4
y = -1 (x2-2x+1) +4
y = -x2 +2x-1 +4
y= -x2 +2x -3

2. Diketahui titik potong kurva dengan sumbu x
Persamaan kurva jika diketahui grafiknya melalui titik (p1, 0) dan (p2, 0 ) adalah :
y = a(x-p1) (x-p2)
Dengan a ditentukan jika diketahui titik lain yang dilalui kurva
Contoh :
suatu parabola memotong sumbu x dititik (- ½, 0) dan (-3, 0).
Tentukan persamaan parabola jika kurva melalui titik (-1, 2)
Jawab :
Misal persamaan parabola y = a(x-p1) (x-p2). Titik potong dengan sumbu x di (- ½, 0) dan (-3, 0) maka a (x+ ½ ) (x+3)
Kurva melalui titik (-1,2) maka
Y = a(x+1/2) (x+3)
2= a (-1 +½)( -1 +3)
2 = a(- ½) (2)
2= -(2)
2= -a
a= -2
Jadi persamaan parabola
y= – 2 (x+ ½) (x+3)
y= -2 ( x2 +3x + ½ x +)
y= -2 (x2 +x +)
y= -2×2-7x -3

3. Jika diketahui tiga titik yang dilalui parabolaPersamaan kuadrat, maka persamaan kuadratnya dapat ditentukan dengan menggunakan metode eliminasi dan sibstitusi.
Ciri dan sifat grafik fungsi kuadrat 
contoh :
Tentukan persaman parabola yang melalui titik-titik (-3,1), (-1,-5) dan (2,4)
Jawab:
Misalkan persamaan parabola y=ax2+bx+c melalui titik
(-3, -1) = a(-3)2 + b(-3) +c
= 9a-3b+c=-1………………..(1)

(-1,-5) = a(-1)2 +b (-1) +c = 5
= a-b+c = -5………………….(2)
(2,4) = a(2)2 +b(2) +c =4
=4a +2b+c +4…………………(3)
Dari persamaan 1, 2, 3 ditentukan nilai a, b, c sebagai berikut:
1) 9a -3b +c = -1
2) a – b+ c = -5
8a-2b = 4 atau 4a-b = 2 …….(4)
Persamaan 2 dan 3
2) a – b + c =-5
3) 4a +2b +c =-4
-3a-3b =- 9 atau –a – b =-3….(5)
Persamaan 4 dan 5
4a-b=2 persamaan 5
-a-b=-3 -a-b = -3
5a = 5 -1-b = -3
a = 1 -b = -3+1
-b = -2
b = 2
Dari persamaan( 2) untuk a =1 dan b=2, maka
a-b+c = -5
1-2+c = -5
-1+c = -5
c = -5+1
c = -4
Jadi, persamaan parabolanya adalah
y=ax2 +bx +c
y= 1(x)2 +2(x)-4
y=x2+2x-4
Karena a=1 (a>0) maka grafik terbuka keatas


4. Koordinat titik balik (h,k) bentuk persamaannya
y-k = a(x-h)2
Contoh:
titik balik kurva suatu fungsi kuadrat adalah (-2, -10). jika kurva tersebut melalui titik (2,6) tentukan persamaan fungsi tersebut :
Jawab:
Misalkan persamaan kurva y-k =a(x-h)2 dengan koordinat titik balik (h,k), maka (h,k) (-2, -10)
y-(-10) = a(x-(-2)) 2
y+10 =a(x+2)2
Kurva melalui titik (2,6), maka
y+10 = a (x+2)2
6+10 = a(2+2)2
16 = a.42
16 = a.16
a = 1
Jadi, persaman fungsi yang dimaksud adalah
y+10=(y+2)2 atau y+10 = x2 +4x +4
y = x2+4x +4-10
y = x2+4x-6
(-6,6)
(2,6)
karena maka grafiknya terbuka keatas
2).
Fungsi didefinisikan dengan rumus f(x)= 2×2 –x+1, bayangan -3 oleh fungsi tersebut adalah…
Jawab:
f(x) = 2×2-x+1
Bayangan -3 oleh fungsi tertentu adalah f(-3)
Jadi, f(x) =2×2-x+1
f(-3)=2(-3)2-(-3)+1
=18+3+1
= 22
3). Diketahui f(x) =px +q, dimana f(4) = 12, dan f(-2) = 0
Ditanyakan
Nilai p dan q
Tulis rumus fungsi dengan menggantikan nilai p dan q yang telah didapatkan
Hitung f(-5)
Penyelesaian :
f(x) = px+q
f(4) = 4p+q
f(4) = 12
12 = 4p+q………..….Persamaan (1)

f(-2) = -2p+q
f(-2) = 0
0 = -2p+q…………..Persaaan (2)
Eliminasi persamaan (1) dan (2)
4p+q = 12
-2p+q = 0
6p = 12
p = 2
Substitusi p = 2 ke persamaan (1)
4p+q = 12
4(2)+q = 12
8+q = 12
q = 12-8
q = 4
Jadi p = 2 dan q = 4
Diketahui p = 2, q = 4
Maka rumus fungsinya adalah f(x) = 2x+4
f(x) = 2x+4
f(-5) = 2(-5)+4
f(-5) = -10 + 4
f(-5) = -6
4. Grafik fungsi kuadrat yang persamaannya y =ax2-5x-3 memotong sumbu x. Salah satu titik potongnya adalah (- ½,0), maka nilai a adalah …..
Penyelesaian:
Melalui titik (- ½ ,0), maka
y = ax2-5x-3
0 = a(- ½)2-5(- 1/2 )-3
0 = a + – 3
a + 0-2 = 0
a – 2= 0
a = 2
5. Koordinat titik balik dari grafik fungsi kuadrat yang persamaannya y = (x-1) (x-3) adalah….
Penyelesaian
y = (x-1) (x-3)
y = x2-3x-x+3
y = x2-4x+3
a = 1 b = -4 c = 3
koordinat titik balik
, -
= , -
= , -
= (2, -1)

Minggu, 18 Oktober 2015

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA



DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat beserta salam penulis do’akan kepada Allah SWT agar di sampaikan-Nya kepada junjungan nabi besar umat manusia yakni nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam berpengetahuan seperti saat sekarang ini.
Penulis juga menyampaikan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan ide-idenya melalui tulisan yang terangkum dalam buku-buku yang namanya tidak bisa di sebutkan satu persatu, sehingga pembuatan makalah dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap semoga melalui makalah ini dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari Mata Kuliah Filsafat Pendidikan. Agar mahasiswa sebagai calon pendidik dapat memiliki gambaran yang jelas sehingga dapat membantu dalam menjalani profesinya sebagai pendidik di masa depan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.                                                            

                                                                        Padang, April 2015



                                                                                    Penulis












DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................       i
DAFTAR ISI ....................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .................................................................................      1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................      1
C.     Tujuan ..............................................................................................      1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Dasar Pikiran dan Rasional..............................................................      2
B.      Hubungan Filsafat Pendidikan Pancasila dengan Pendidikan dan Masyarakat             3
C.     Urgensi Filsafat Pendidikan Pancasila dalam Sistem pendidikan nasional................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ......................................................................................      6
B.     Saran ................................................................................................      6
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................      7

                                  













BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Pancasila adalah sistemfilsafat Indonesia yang berpotensial dan fungsional, yang normatif  ideal.Sesungguhnya ketentuan formal atau yuridis konstitusional di dalampembukaan undang-undang dasar 1945, bahwa pancasila dasar negara republik Indonesia itu diangkat dari realitas sosio-budaya dan tata nilai dasar masyarakat Indonesia. karena nilai-nilai dasar ini telah menjiwai dan merupakan perwujudan kepribadian bangsa, maka identitas substansialdan instrunsik iniditingkatkan dalam hidup kenegaraan (sebagai sitem kenegaraan) secara formal.Motivasi demikian bersumber atas keyakina bahwa nilai pancasila adalahkeyakinan atau pandangan hidup yang benar, baik dan unggul. Sedangkan manusia sebagai subjek individual dapat dianalogikan dengan masyrakat/negara/bangsa sebagai subyek kolektif. Subyek selalu menentukan sikap dan wawasannya, kebijaksanaan, dan strategi serta tujuan dan sasaran yang hendak ditempuhnya. Pertimbangan dan penentuan ini diambil berdasarkan keyakinan ,motivasi dan tujuan dalam hidupnya.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.    Jelaskan dasar pikiran dan rasional filsafat pancasila !
2.    Jelaskan hubungan filsafat pendidikan pancasila dengan pendidikan masyarakat !
3.    Jelaskan urgensi filsafat pendidikan pancasila dalam sistem pendidikan nasional !
A. Sistematika filsafat pendidikan pancasila !
B. pancasila sebagai sumber dan dasar moral !
C. Tujuan pendidikan pancasila !
D. Sistem pendidikan nasional pancasila !
C.  TUJUAN
1.    Mengetahui dasar pikiran dan rasional filsafat pancasila.
2.    Megetahui hubungan filsafat pendidikan pancasila dengan pendidikan masyarakat !
3.    Mengetahui urgensi filsafat pendidikan pancasila dalam sistem pendidikan nasional dan bagian-bagian nya ! !






BAB II
PEMBAHASAN

A.  DASAR PIKIRAN DAN RASIONAL
          Negara Republik Indonesia yang berdiri 17 agustus 1945 sebenarnyaadalah negara pancasila. Predikat prinsipil ini berdasarkan ketentuan yuridiskonstitusional bahwa negara Indonesia berdasarkan pancasila, sebagai termaksud di dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 dinyatakan:“kemudian daripada itu, untuk ,membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaanIndonesiaitu dalam suatu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatanrakyat dengan berdasar kepada: ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yangadil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta denganmewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.Ketentuan yuridis konstitusional ini mengandung makna konsekuensi baik formal maupun fungsional, bahkan imperatif bahwa :
a.    Pancasila adalah dasar negara atau fiafat negara republik Indonesia 
b.    Pancasila adalah norma dasar dan norma tertinggi di dalam negararepublik Indonesia
c.    Pancasila adalah ideologi negara, ideologi nasional Indonesia
d.   Pancasila adalah identitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian nasional, yang perwujudannya secara melembaga,sebgai sistem negara pancasila
e.    Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa, pandangan hidup(keyakinan bangsa) yang menjiwai sistem kenegaraan dankemasyarakatan Indonesia.
          Karena itu pancasila adalah sistemfilsafat Indonesia yang berpotensial dan fungsional, yang normatif  ideal.Sesungguhnya ketentuan formal atau yuridis konstitusional di dalampembukaan undang-undang dasar 1945, bahwa pancasila dasar negara republik Indonesia itu diangkat dari realitas sosio-budaya dan tata nilai dasar masyarakat Indonesia. Justru karena nilai-nilai dasar ini telah menjiwai dan merupakan perwujudan kepribadian bangsa, maka identitas substansialdan instrunsik iniditingkatkan dalam hidup kenegaraan (sebagai sitem kenegaraan) secara formal.Motivasi demikian bersumber atas keyakina bahwa nilai pancasila adalah keyakinan atau pandangan hidup yang benar, baik dan unggul.
B.  HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DENGAN PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
Hubungan masyarakat dengan pendidikan menampakkan hubungan korelasi positif. Artinya pendidikan yang maju dan modern pula. Sebaliknya pendidikan yang maju dan modern hanya ditemukan dan diselenggarakan oleh masyarakat maju dan modern. Hubungan timbal-balik yang saling menentukan itu bahkan seakan-akan hubungan kausalitas. Maksudnya sebagai hubungan sebab-akibat; yakni karena pendidikan masyarakat menjadi maju disatu pihak, sementara dilain pihak pendidikan maju dilaksanakan di dalam dan oleh masyarakat maju pula.
Analisis di atas nampak seperti hubungan telor dengan ayam. Atau secara teoritis di sebut hubungan korelasi positif. Akan tetapi hubungan demikian belum memberikan prinsip dan persepsi bagaimana kita bersikap,agar kebijaksanaan dan strategi pengembangan pendidikan ditetapkan dan dilaksanakan.analisis filosofis dapat memperjelas antar-hubungan itu.
Manusia sebagai subjek individual dapat dianalogikan dengan masyrakat/negara/bangsa sebagai subyek kolektif. Subyek selalu menentukan sikap dan wawasannya, kebijaksanaan, dan strategi serta tujuan dan sasaran yang hendak ditempuhnya. Pertimbangan dan penentuan ini diambil berdasarkan keyakinan ,motivasi dan tujuan dalam hidupnya.analog dengan pola dasar subyek yang demikian, maka jelas hubungan masyarakat dengan pendidikan ialah hubungan fungsional.jelasnya, masyarakat sebagi subyek, sedangkan pendidikan adalah usaha, aktivitas subyek yang dilakukannya menurut tujuan dan kehendaknya secara mandiri.bagi anak, tujuan dan kehendak belajar ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan, orang tua atau keluarga.
Demikian pula pada masyarakat/bangsa/negara, faktor itu ialah kondisi dan tantangan zaman termasuk potensi-potensi yang dimilikinya (sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kebudayaan).
Manusia, masyrakat, bangsa, negara sebagai subyek mandiri memiliki keyakinan, dan kepercayaan diri yang tercermin dalam tujuan (cita-cita) dan hasrat luhur atau kehendak.cita dan rasa ini bersumber dari keyakinan-keyakinan yang merupakan nilai dan pandangan hidupnya yang potensial (tumbuh dan berkembang). Cita dan rasa ini menentukan bagaimana usaha dan aktivitas itu ditempuh dan dilaksanakan; jadi manusia pribadi, atau masyarakat berdasarkan  cita dan karsa memilih dan menetapkan aktivitas dan fungsi hidupnya – incasu usaha mendidik dirinya itu – karena itulah pendidikan merupakan fungsi manusia dan masyarakat untuk mengembangkan dan meningkatkan subyek dirinya, martabat dan kepribadiannya.
Hubungan masyarakat dan pendidikan sebagai hubungan fungsional berarti:
1.    Bahwa masyarakat/negara adalah subyek yang menentukan secara sadar dan mandiri cita karsa atau tujuan dan keinginan luhur yang akan dilakukan dan dicapainyamelalui kebijakan, lembaga dan strategi tertentu.cita-karsa ini bersumber cita dan tujuan hidupnya itu ; inilah keyakinan hidup atau pandangan hidup suatu bangsa
2.    Bahwa pendidikan baik sebagai usaha,lembaga maupun sebagai program, perwujudannya secara nasional ialah sistem pendidikan nasional wajar bersumber dan ditentukan oleh cita karsa subyek tersebut – karenanya cenderung subyektif (bandingkan dengan pendidikan individu, potensi pancaindra, pikir, minat, cita-karsa-nya).

Manusia sebagai individual yang menentukan sikap dan wawasannya, kebijaksanaan dan strategi serta tujuan dan sasaran yang hendak ditempuhnya.. Pertimbangan dan penentuan ini diambil bardasarkan keyakinan, motivasi dan tujuan dalam hidupnya, maka manusia sebagai subjek individual. Pendidikan adalah suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan individu menurut tujuan dan kehendaknya secara mandiri. Masyarakat memiliki keyakinan dan kepercayaan yang tercermin dalam tujuan dan hasrat luhur atau kehendak berdasarkan cita dan karsa memilih dan menerapkan aktivitas kehidupan.

C.  URGENSI FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Filsafat pendidikan adalah nilai dan keyakinan filosofis yang menjiwai dan mendasari serta memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-nilai itu bersumber pada pancasila yang di laksanakan pada berbagai sistem kehidupan nasional secara keseluruhan. Fungsi pendidikan adalah membangun potensi negara khususnya melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksistensi dan martabat bangsa. Pendidikan nasional harus dijiwai oleh filsafat pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan tuntunan nasional, karena cita dan karsa bangsa atau tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat tersimpul dalam pembukaan uud 1945 sebagai perwujudan jiwa pancasila, cita dan karsa yang diusahakan secara lembaga didalam pendidikan nasional.
                                                                                                




A.Sistematika filsafat pendidikan pancasila
     Sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa serta berakhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
      Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan mutu serta evaluasi dan evisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local ,nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terarah dan berkesinambungan..

B.Pancasila sebagai sumber dan dasar moral
          Negara tunduk pada moral,negara wajib mengamalkan moral pancasila .Seluruh tindakan kewajiban negara harus sesuai dengan pancasila. Seluruh perundang-undangan harus mengacu pada pancasila. Nlai-nilai pancasila menjadi pembimbing dalam pembuatanpolicy.pancasila mengandung kewajiban-kewajiban moral bagi negara indonesia.

C.Tujuan pendidikan pancasila
   1.Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah     indonesia .
   2.Memajukan kesejahteraan umum
   3.Mencerdaskan kehidupan bangsa
   4.Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan ,perdamaian   abadi dan keadilan sosial.

D.Sistem pendidikan nasional pancasila
            Setiap bangsa memiliki sistem pendidikan nasional.Pendidikan nasional masing-masing bangsa berdasarkan pada kondisinya dan dijiwai oleh kebudayaan .kebudayaan tersebut syarat dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah sehingga mewarnai seluruh gerak hidup suatu bangsa.











BAB III
KESIMPULAN
A.  KESIMPULAN

Filsafat pendidikan adalah nilai dan keyakinan filosofis yang menjiwai dan mendasari serta memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-nilai itu bersumber pada pancasila yang di laksanakan pada berbagai sistem kehidupan nasional secara keseluruhan. Fungsi pendidikan adalah membangun potensi negara khususnya melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksistensi dan martabat bangsa. Pendidikan nasional harus dijiwai oleh filsafat pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan tuntunan nasional, karena cita dan karsa bangsa atau tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat tersimpul dalam pembukaan uud 1945 sebagai perwujudan jiwa pancasila, cita dan karsa yang diusahakan secara lembaga didalam pendidikan nasional.

B.  SARAN
       Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam pembuatan makalah atau karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam segi bentuk atau dalam segi isinya.



SUMBER RUJUKAN
Tafsir Ahmad. (2004). Filsafat Ilmu. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.