Minggu, 18 Oktober 2015

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA



DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat beserta salam penulis do’akan kepada Allah SWT agar di sampaikan-Nya kepada junjungan nabi besar umat manusia yakni nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam berpengetahuan seperti saat sekarang ini.
Penulis juga menyampaikan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan ide-idenya melalui tulisan yang terangkum dalam buku-buku yang namanya tidak bisa di sebutkan satu persatu, sehingga pembuatan makalah dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap semoga melalui makalah ini dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari Mata Kuliah Filsafat Pendidikan. Agar mahasiswa sebagai calon pendidik dapat memiliki gambaran yang jelas sehingga dapat membantu dalam menjalani profesinya sebagai pendidik di masa depan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.                                                            

                                                                        Padang, April 2015



                                                                                    Penulis












DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................       i
DAFTAR ISI ....................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .................................................................................      1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................      1
C.     Tujuan ..............................................................................................      1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Dasar Pikiran dan Rasional..............................................................      2
B.      Hubungan Filsafat Pendidikan Pancasila dengan Pendidikan dan Masyarakat             3
C.     Urgensi Filsafat Pendidikan Pancasila dalam Sistem pendidikan nasional................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ......................................................................................      6
B.     Saran ................................................................................................      6
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................      7

                                  













BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Pancasila adalah sistemfilsafat Indonesia yang berpotensial dan fungsional, yang normatif  ideal.Sesungguhnya ketentuan formal atau yuridis konstitusional di dalampembukaan undang-undang dasar 1945, bahwa pancasila dasar negara republik Indonesia itu diangkat dari realitas sosio-budaya dan tata nilai dasar masyarakat Indonesia. karena nilai-nilai dasar ini telah menjiwai dan merupakan perwujudan kepribadian bangsa, maka identitas substansialdan instrunsik iniditingkatkan dalam hidup kenegaraan (sebagai sitem kenegaraan) secara formal.Motivasi demikian bersumber atas keyakina bahwa nilai pancasila adalahkeyakinan atau pandangan hidup yang benar, baik dan unggul. Sedangkan manusia sebagai subjek individual dapat dianalogikan dengan masyrakat/negara/bangsa sebagai subyek kolektif. Subyek selalu menentukan sikap dan wawasannya, kebijaksanaan, dan strategi serta tujuan dan sasaran yang hendak ditempuhnya. Pertimbangan dan penentuan ini diambil berdasarkan keyakinan ,motivasi dan tujuan dalam hidupnya.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.    Jelaskan dasar pikiran dan rasional filsafat pancasila !
2.    Jelaskan hubungan filsafat pendidikan pancasila dengan pendidikan masyarakat !
3.    Jelaskan urgensi filsafat pendidikan pancasila dalam sistem pendidikan nasional !
A. Sistematika filsafat pendidikan pancasila !
B. pancasila sebagai sumber dan dasar moral !
C. Tujuan pendidikan pancasila !
D. Sistem pendidikan nasional pancasila !
C.  TUJUAN
1.    Mengetahui dasar pikiran dan rasional filsafat pancasila.
2.    Megetahui hubungan filsafat pendidikan pancasila dengan pendidikan masyarakat !
3.    Mengetahui urgensi filsafat pendidikan pancasila dalam sistem pendidikan nasional dan bagian-bagian nya ! !






BAB II
PEMBAHASAN

A.  DASAR PIKIRAN DAN RASIONAL
          Negara Republik Indonesia yang berdiri 17 agustus 1945 sebenarnyaadalah negara pancasila. Predikat prinsipil ini berdasarkan ketentuan yuridiskonstitusional bahwa negara Indonesia berdasarkan pancasila, sebagai termaksud di dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 dinyatakan:“kemudian daripada itu, untuk ,membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaanIndonesiaitu dalam suatu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatanrakyat dengan berdasar kepada: ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yangadil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta denganmewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.Ketentuan yuridis konstitusional ini mengandung makna konsekuensi baik formal maupun fungsional, bahkan imperatif bahwa :
a.    Pancasila adalah dasar negara atau fiafat negara republik Indonesia 
b.    Pancasila adalah norma dasar dan norma tertinggi di dalam negararepublik Indonesia
c.    Pancasila adalah ideologi negara, ideologi nasional Indonesia
d.   Pancasila adalah identitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian nasional, yang perwujudannya secara melembaga,sebgai sistem negara pancasila
e.    Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa, pandangan hidup(keyakinan bangsa) yang menjiwai sistem kenegaraan dankemasyarakatan Indonesia.
          Karena itu pancasila adalah sistemfilsafat Indonesia yang berpotensial dan fungsional, yang normatif  ideal.Sesungguhnya ketentuan formal atau yuridis konstitusional di dalampembukaan undang-undang dasar 1945, bahwa pancasila dasar negara republik Indonesia itu diangkat dari realitas sosio-budaya dan tata nilai dasar masyarakat Indonesia. Justru karena nilai-nilai dasar ini telah menjiwai dan merupakan perwujudan kepribadian bangsa, maka identitas substansialdan instrunsik iniditingkatkan dalam hidup kenegaraan (sebagai sitem kenegaraan) secara formal.Motivasi demikian bersumber atas keyakina bahwa nilai pancasila adalah keyakinan atau pandangan hidup yang benar, baik dan unggul.
B.  HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DENGAN PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
Hubungan masyarakat dengan pendidikan menampakkan hubungan korelasi positif. Artinya pendidikan yang maju dan modern pula. Sebaliknya pendidikan yang maju dan modern hanya ditemukan dan diselenggarakan oleh masyarakat maju dan modern. Hubungan timbal-balik yang saling menentukan itu bahkan seakan-akan hubungan kausalitas. Maksudnya sebagai hubungan sebab-akibat; yakni karena pendidikan masyarakat menjadi maju disatu pihak, sementara dilain pihak pendidikan maju dilaksanakan di dalam dan oleh masyarakat maju pula.
Analisis di atas nampak seperti hubungan telor dengan ayam. Atau secara teoritis di sebut hubungan korelasi positif. Akan tetapi hubungan demikian belum memberikan prinsip dan persepsi bagaimana kita bersikap,agar kebijaksanaan dan strategi pengembangan pendidikan ditetapkan dan dilaksanakan.analisis filosofis dapat memperjelas antar-hubungan itu.
Manusia sebagai subjek individual dapat dianalogikan dengan masyrakat/negara/bangsa sebagai subyek kolektif. Subyek selalu menentukan sikap dan wawasannya, kebijaksanaan, dan strategi serta tujuan dan sasaran yang hendak ditempuhnya. Pertimbangan dan penentuan ini diambil berdasarkan keyakinan ,motivasi dan tujuan dalam hidupnya.analog dengan pola dasar subyek yang demikian, maka jelas hubungan masyarakat dengan pendidikan ialah hubungan fungsional.jelasnya, masyarakat sebagi subyek, sedangkan pendidikan adalah usaha, aktivitas subyek yang dilakukannya menurut tujuan dan kehendaknya secara mandiri.bagi anak, tujuan dan kehendak belajar ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan, orang tua atau keluarga.
Demikian pula pada masyarakat/bangsa/negara, faktor itu ialah kondisi dan tantangan zaman termasuk potensi-potensi yang dimilikinya (sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kebudayaan).
Manusia, masyrakat, bangsa, negara sebagai subyek mandiri memiliki keyakinan, dan kepercayaan diri yang tercermin dalam tujuan (cita-cita) dan hasrat luhur atau kehendak.cita dan rasa ini bersumber dari keyakinan-keyakinan yang merupakan nilai dan pandangan hidupnya yang potensial (tumbuh dan berkembang). Cita dan rasa ini menentukan bagaimana usaha dan aktivitas itu ditempuh dan dilaksanakan; jadi manusia pribadi, atau masyarakat berdasarkan  cita dan karsa memilih dan menetapkan aktivitas dan fungsi hidupnya – incasu usaha mendidik dirinya itu – karena itulah pendidikan merupakan fungsi manusia dan masyarakat untuk mengembangkan dan meningkatkan subyek dirinya, martabat dan kepribadiannya.
Hubungan masyarakat dan pendidikan sebagai hubungan fungsional berarti:
1.    Bahwa masyarakat/negara adalah subyek yang menentukan secara sadar dan mandiri cita karsa atau tujuan dan keinginan luhur yang akan dilakukan dan dicapainyamelalui kebijakan, lembaga dan strategi tertentu.cita-karsa ini bersumber cita dan tujuan hidupnya itu ; inilah keyakinan hidup atau pandangan hidup suatu bangsa
2.    Bahwa pendidikan baik sebagai usaha,lembaga maupun sebagai program, perwujudannya secara nasional ialah sistem pendidikan nasional wajar bersumber dan ditentukan oleh cita karsa subyek tersebut – karenanya cenderung subyektif (bandingkan dengan pendidikan individu, potensi pancaindra, pikir, minat, cita-karsa-nya).

Manusia sebagai individual yang menentukan sikap dan wawasannya, kebijaksanaan dan strategi serta tujuan dan sasaran yang hendak ditempuhnya.. Pertimbangan dan penentuan ini diambil bardasarkan keyakinan, motivasi dan tujuan dalam hidupnya, maka manusia sebagai subjek individual. Pendidikan adalah suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan individu menurut tujuan dan kehendaknya secara mandiri. Masyarakat memiliki keyakinan dan kepercayaan yang tercermin dalam tujuan dan hasrat luhur atau kehendak berdasarkan cita dan karsa memilih dan menerapkan aktivitas kehidupan.

C.  URGENSI FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Filsafat pendidikan adalah nilai dan keyakinan filosofis yang menjiwai dan mendasari serta memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-nilai itu bersumber pada pancasila yang di laksanakan pada berbagai sistem kehidupan nasional secara keseluruhan. Fungsi pendidikan adalah membangun potensi negara khususnya melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksistensi dan martabat bangsa. Pendidikan nasional harus dijiwai oleh filsafat pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan tuntunan nasional, karena cita dan karsa bangsa atau tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat tersimpul dalam pembukaan uud 1945 sebagai perwujudan jiwa pancasila, cita dan karsa yang diusahakan secara lembaga didalam pendidikan nasional.
                                                                                                




A.Sistematika filsafat pendidikan pancasila
     Sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa serta berakhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
      Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan mutu serta evaluasi dan evisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local ,nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terarah dan berkesinambungan..

B.Pancasila sebagai sumber dan dasar moral
          Negara tunduk pada moral,negara wajib mengamalkan moral pancasila .Seluruh tindakan kewajiban negara harus sesuai dengan pancasila. Seluruh perundang-undangan harus mengacu pada pancasila. Nlai-nilai pancasila menjadi pembimbing dalam pembuatanpolicy.pancasila mengandung kewajiban-kewajiban moral bagi negara indonesia.

C.Tujuan pendidikan pancasila
   1.Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah     indonesia .
   2.Memajukan kesejahteraan umum
   3.Mencerdaskan kehidupan bangsa
   4.Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan ,perdamaian   abadi dan keadilan sosial.

D.Sistem pendidikan nasional pancasila
            Setiap bangsa memiliki sistem pendidikan nasional.Pendidikan nasional masing-masing bangsa berdasarkan pada kondisinya dan dijiwai oleh kebudayaan .kebudayaan tersebut syarat dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah sehingga mewarnai seluruh gerak hidup suatu bangsa.











BAB III
KESIMPULAN
A.  KESIMPULAN

Filsafat pendidikan adalah nilai dan keyakinan filosofis yang menjiwai dan mendasari serta memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-nilai itu bersumber pada pancasila yang di laksanakan pada berbagai sistem kehidupan nasional secara keseluruhan. Fungsi pendidikan adalah membangun potensi negara khususnya melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksistensi dan martabat bangsa. Pendidikan nasional harus dijiwai oleh filsafat pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan tuntunan nasional, karena cita dan karsa bangsa atau tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat tersimpul dalam pembukaan uud 1945 sebagai perwujudan jiwa pancasila, cita dan karsa yang diusahakan secara lembaga didalam pendidikan nasional.

B.  SARAN
       Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam pembuatan makalah atau karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam segi bentuk atau dalam segi isinya.



SUMBER RUJUKAN
Tafsir Ahmad. (2004). Filsafat Ilmu. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


2 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    BalasHapus
  2. makasih banyaaak kak. sangat membantuuuuu

    BalasHapus